PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN SDM

 ditengah persaingan yang ketat serta mampu menjadi solusi ditengah permasalahan yang ada.

  1. 2.     TUJUAN

Tujuan dari makalah ini adalah agar kita mengetahui informasi akan pentingnya peranan  pendidikan dan pelatihan dalam membentuk sumber daya manusia yang mempu bersaiang dan menjadi solusi ditengah maraknya permasalahan yang muncul ditenagh kehidupan ini, serta semoga dapat dijadikan bekal dalam mengarungi kehidupan yang semakin maju yang terus berkembang tanpa hentinya.

  1. 3.     RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang dan tujuan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah makalah ini adalah sejauh mana peranan pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan sumber daya manusia?

 

 

 

BAB II

PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

 

  1. A.    Pengertian Pendidikan Dan Pelatihan
    1. 1.      Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sistematik yang disengajakan,yang dibuat oleh sesuatu masyarakat untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap dan kemahiran kepada ahlinya, usaha memperkembangkan potensi individu dan perubahan yang berlaku dalam diri manusia.

Zais (1986:317) mengemukakan bahwa pendidikan bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai proses memperluas kepedulian dan keberadaan sesorang menjadi dirinya sendiri atau proses mendefinisikan dan mendefinisikan keberadaan diri sendiri di tengah-tengah lingkungannya.

  1. 2.      Pengertian Pelatihan

Pelatihan adalah Menurut Nitisemito (1996:35), mendefinisikan pelatihan atau training sebagai suatu kegiatan yangbermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku ketrampilan, danpengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan perusahaan. Menurut Carrell dan Kuzmits (1982:282) mendefinisikan pelatihan sebagai proses sistematis dimanakaryawan mempelari pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), kemampuan (ability) atauperilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi.Menurut Drummond (1990:63), “pelatihan berarti menuntun dan mengarahkan perkembangan daripeserta pelatihan melalui pengetahuan, keahlian dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi standartertentu.Menurut Simamora (1999:345), pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancang untukmeningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan pengalaman atau perubahan sikap seseorang.Mangkuprawira (2003:135) berpendapat bahwa pelatihan bagi karyawan adalah sebuah prosesmengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin trampil danmampu dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai dengan standar.Ddefinisi lebih lanjut.Mangkuprawira memberikan perbedaan pada pengertian pelatihan dan pendidikan. Pelatihan lebihmerujuk pada pengembangan keterampi alam lan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengansegera, sedangkan pendidikan memberikan pengetahuan tentang subyek tertentu, tetapi sifatnyalebih umum, terstruktur untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang.Moekijat (1991:2) mendefinisikan pelatihan merupakan usaha yang bertujuan untuk menyesuaikanseseorang dengan lingkungannya, baik itu lingkungan di luar pekerjaan, maupun lingkungan didalamnya.Tujuan dan Manfaat Pelatihan :Menurut Carrell dan Kuzmits (1982 : 278), tujuan utama pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area:1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.

  1. 3.      Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu psikologi.

Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.

  1. B.     PERANAN PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN SDM

Secara sfesifik pelaksanaan pendidikan  dapat memberikan sumbangan  nyata pada proses pembangunan baik dalam skala maksro dan mikro dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. 1.      Segi Sasaran Pendidikan

Pendiikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian  kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia  yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi. Tujuan pendidikan menurut Prof Dr. Slamet Imam Santoso yaitu menghasilkan manusia yang baik yaitu manusia yang dapat mempengaruhi lingkungan dimana dia berada.

  1. 2.      Segi Lingkungan Pendidikan

Peran pendidikan dalam berbagai lingkungan kehidupan terkait dengan lingkungan keluarga (informal), lingkungan Sekolah (formal) dan lingkungan masyarakat  (non formal) ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan.

a)      Lingkungan keluarga (pendidikan informal) adalah merupakan peletak dasar pertama dalam proses pendidikan dimana dilatihkan berbagai kebiasaaan positif tentang hal-hal yang berhubungan  dengan kecekatan,kesopanan dan moralitas. Mereka juga ditanamkan keyakinan  dan hal-hal yang bersifat religius. Hal ini dilakukan pada masa kanak-kanak sebelum perkembangan rasio mendominasi prilakunya. Kebiasaan yangbaik dan positif seerta keyakinan penting untuk ditanamkan agar dapat menjadi filter untuk dapat eksis terhadap setiap perubahan sebagai akibat dari proses pembangunan

b)      Lingkungan Sekolahatau pendidikan formal dimana peserta didik dibimbing untuk mendapatkan bekal yang telah diperoleh dari pendidikan informal dalam keluargabai berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap. Ketiga komponen tersebut dikembangkan sedemkian rupa melalaui proses pendidikan formal yang berjenjang dari SD sampai pada perguruan Tinggi yang outpuntnya diharapkan dapat memeberikan sumbangan besar terhadapa pelaksanaan pembangunan

c)      Lingkungan masyarakatatau pendidikan non formal dimana pesera didik memeperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pendidikan, khususnya mereka yang tidak dapat melanjutkan pendidikan melalaui jalur formal. Di Indonesia sistem pendidikan non formal mengalami kemajuan drastis sebagai konsekuensi logisdari semakin terbukanya peluang  di sektor swasta yang menunjang  pembangunan. Selain itu disis lain menjadi peluang untuk mengurangi tingkat pengangguran dengan semakin tersedianya lapangan pekerjaan di sektor informal yang dapat mempertinggi  jumlah angkatan kerja yang tertampung di sektor informal terebut. Dan hal t ini tentu dapat mempertinggi kestabilan nasional.

  1. 3.      Segi Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan Dasar, Menengah danjenjang pendidikan tinggi memeberikan bekal kepada anak didik  secara berkesinambungan. Pendidikan dasar merupakan “basic Education” yang memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah  dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi berkualitas jika pendidikan menengahnya berkualitas dan pendidikan menengah berkualitas jika pendidikan dasanya berkualitas. Dengan demikian maka basic educarion pada pendidikan dasar juga diartikan  bahwa pendidikan dasar memeberikan bekal dasar kepada warga negara yang tidak sempat melanjutkan pendidikan  untuk dapat melibatkan diri dalam proses laju pertumbuhan pembanguan  yang sedang berlangsung.

Sedangkan pendidikan pada tingkat menengah memberikan dua macam bekal yaitu membelkali peserta didik yang ingin melanjutkan pendidikan  ke tingkat yang lebih tinggi (SMU dan menadi bekal kerja bagi peserta didik yang tidak melanjutkan pendidikannya. Sementara pendidikan tinggi diarahkan pada pemberian bekal kerja dan keahlian pada bidang tertentu.

  1. 4.      Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan  meliputi antara lain bidang ekonomi, hukum, sosial, politik, keungan, perhubungan dan komunikasi, pertanian, pertambangangan, pertahanan dan sebagainya. Pembangunan sektor kehidupan  diartikan sebagai  aktivitas pembinaan, pengembangan dan pengisian bidang-bidang kerja agar dapat memenuhi hajat hidup warga negara sebagai suatu bangsa sehingga tetap jaya dalam kancah kehidupan antara bangsa-bangsa di dunia.

Pembinaan dan pengembangan bidang-bidang tersebut hanya dikerjakan jika diisi orang-orang  yang memeiliki kemampuan seperti yang dibutuhkan . Jadi

  1. 5.     Peran Pendidikan dalam peningkatan Kualitas SDM dalam pembangunan

                  Pembangunan dapat disimpulkan antara lain Pertama; pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembagunan, kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya, Kedua; manusia menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat tergantung pada manusianya. Ketiga; pendidikan memegang peranan penting karena merekalah yang mencitakan  manusia pencipta pembangunan.

  1. C.     PERANAN PELATIHAN DALAM PENGEMBANGAN SDM

Training atau pelatihan atau Learning adalah kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan baik dalam kelas maupun diluar kelas pada seseorang atau sekelompok orang bertujuan untuk menghilangkan GAP atau perbedaan antara kemampuan yang sekarang dimiliki dengan kemampuan standard yang ditetapkan. Proses pelaksanaannya ialah mempelajari dan mempraktekkan dengan menuruti standard acuan tertentu atau prosedur sehingga menjadi kebiasaan yang pada hasilnya nanti terlihat adanya perubahan, perbaikan ditempat kerja.

Banyak cara orang dalam belajar untuk memahami sesuatu. Pertama ialah belajar sendiri tanpa didampingi instruktur atau mentor dengan cara membaca buku dan dokumen tertentu, memutar video ataupun melalui internet. Kedua ialah belajar dengan disertai instruktur dilakukan di Kelas (in-door), di tempat kerja atau On Job Training (OJT) ataupun diluar ruangan kelas (out door) semisal kegiatan out bound training. Ketiga ialah mencoba melakukan sendiri di tempat kerja baik dengan tanpa instruktur, in-door maupun out-door.

Adapun mengapa pelatihan penting sekali kita lakukan dalam sebuah perusahaan atau dalam sebuah pekerjaan karena ada beberapa hal yang memang perlu dan penting kita ketahui dalam kegiatan tersebut, yaitu :

  1. Karena karyawan tidak mempelajari hal-hal yang sesuai kehendak kita
  2. Mereka tidak mempelajari cara-cara yang terbaik yang kita kehendaki dalam melaksanakan tugas
  3. Mereka perlu diingatkan setiap saat tentang cara kerja dan sikap prilaku yang benar.

 

Kemudian pelatihan tidak serta merta dilakukan setiap saat, pelatihan dilakukan bila:

  1. Adanya karyawan baru
  2. Adanya penerapan sistem dan teknologi baru
  3. Prestasi kerja dibawah standar
  4. Perlu mengadakan penyegaran
  5. Rencana perluasan organisasi

Manfaat pelatihan baik bagi karyawan, maupun perusahaan

Bagi karyawan :

  1. Mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar
  2. Pengetahuannya naik juga keterampilannya
  3. Meningkatkan rasa percaya diri
  4. Meningkatkan kepuasan kerja
  5. Lebih termotivasi untuk meraih prestasi

Bagi perusahaan :

  1. Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil
  2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
  3. Meningkatkan produktivitas kerja
  4. Mengurangi biaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan-kesalahan
  5. Meningkatkan mutu hasil kerja
  6. Meningkatkan keuntungan
  7. Mempunyai karyawan yang senantiasa termotivasi dan merasa memiliki perusahaan sehingga membantu peningkatakan image positif perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  III

PENUTUP

  1. A.    KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan sangatlah penting dalam menunjang kualitas serta potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan sesuatu sehingga dengan potensi tersebut akan menumbuhkan rasa percaya diri. Sehingga peranan pendidikan dan pelatihan tersebut sangat urgen dalam mengembangkan sumber daya manusia, berikut akan saya uraikan kesimpulan dari pembahasan diatas.

  1. Peranan Pendidikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia

Peranan pendidikan dapat dilihat dari beberapa aspek serta tujuan dari pendidikan itu sendiri, yaitu:

  1. Segi sasaran pendidikan

Pendiikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian  kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Tujuan citra manusia pendidikan adalah terwujudnya citra manusia  yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.

  1. Segi lingkungan pendidikan

Lingkungan pendidikan sangat berdampak signifikan terhadap perkembangan sumber daya manusia itu sendiri, kepribadian seseorang akan ttercermin dari lingkungan dimana dia tinggal, maka disini peran lingkungan pendidikan sangatlah urgen, mulai dari lingkungan formal (sekolah), informal (keluarga), dan lingkungan non formal (masyarakat).

  1. Segi Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan Dasar, Menengah danjenjang pendidikan tinggi memeberikan bekal kepada anak didik  secara berkesinambungan. Pendidikan dasar merupakan “basic Education” yang memberikan bekal dasar bagi pendidikan menengah  dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi berkualitas jika pendidikan menengahnya berkualitas dan pendidikan menengah berkualitas jika pendidikan dasanya berkualitas.

  1. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan  meliputi antara lain bidang ekonomi, hukum, sosial, politik, keungan, perhubungan dan komunikasi, pertanian, pertambangangan, pertahanan dan sebagainya. Pembangunan sektor kehidupan  diartikan sebagai  aktivitas pembinaan, pengembangan dan pengisian bidang-bidang kerja agar dapat memenuhi hajat hidup warga negara sebagai suatu bangsa sehingga tetap jaya dalam kancah kehidupan antara bangsa-bangsa di dunia.

  1. Peran Pendidikan dalam Peningkatan Kualitas SDM dalam Pembangunan.

Peran Pendidikan dalam pembangunan dapat kita dalam tiga tujuan yaitu :

Pertama; pendidikan menyiapkan manusia sebagai sumber daya pembagunan, kemudian manusia selaku sumber daya pembangunan membangun lingkungannya,

Kedua; manusia menjadi kunci pembangunan. Kesuksesan pembangunan sangat tergantung pada manusianya.

Ketiga; pendidikan memegang peranan penting karena merekalah yang mencitakan  manusia pencipta pembangunan.

  1. Peranan Pelatihan dalam Pengembangan Sumber Daya  Manusia

Training atau pelatihan atau Learning adalah kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan baik dalam kelas maupun diluar kelas pada seseorang atau sekelompok orang bertujuan untuk menghilangkan GAP atau perbedaan antara kemampuan yang sekarang dimiliki dengan kemampuan standard yang ditetapkan. Proses pelaksanaannya ialah mempelajari dan mempraktekkan dengan menuruti standard acuan tertentu atau prosedur sehingga menjadi kebiasaan yang pada hasilnya nanti terlihat adanya perubahan, perbaikan ditempat kerja.

Adapun yang menjadi alasan tentang perlunya pelatihan adalah :

  1. Karena karyawan tidak mempelajari hal-hal yang sesuai kehendak kita
  2. Mereka tidak mempelajari cara-cara yang terbaik yang kita kehendaki dalam melaksanakan tugas
  3. Mereka perlu diingatkan setiap saat tentang cara kerja dan sikap prilaku yang benar.

Pelatihan sangat diperlukan bgi setiap orang, baik bagi karyawan yang bekerja diperusahaan maupun bagi orang yang menjadi guru, karena dengan adanya pelatihan akan membawa manfaat bagi setiap komponen-komponen yang terlibat didalamnya baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan atau instansi-instansi yang terkait .

Manfaat pelatihan bagi karayawan yaitu

  1. Mengurangi waktu yang digunakan untuk belajar
  2. Pengetahuannya naik juga keterampilannya
  3. Meningkatkan rasa percaya diri
  4. Meningkatkan kepuasan kerja
  5. Lebih termotivasi untuk meraih prestasi

Adapun manfaat bagi perusahaan atau instansi-instansi yang terkait:

  1. Memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil
  2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
  3. Meningkatkan produktivitas kerja
  4. Mengurangi biaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan-kesalahan
  5. Meningkatkan mutu hasil kerja
  6. Meningkatkan keuntungan
  7. Mempunyai karyawan yang senantiasa termotivasi dan merasa memiliki perusahaan sehingga membantu peningkatakan image positif perusahaan

 

  1. B.     SARAN DAN KRITIK

Demikian pemaparan Makalah dengan judul “Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia”, dari pemaparan makalah diatas saya sepenuhnya menyadari akan ketidaksempurnaan yang terdapat didalamnya, baik dari segi isi, sistematika penulisan dan kesalahan penulisan dan sebagainya, maka dari itu saya membuka lebar-lebar kritik serta saran yang bersifat konstuktif demi perbaikan kedepan agar menjadi lebih baik, lebih-lebih tinggal 1 atau 2 semester lagi saya akan menempuh Skripsi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

http://tapjip.blogspot.com/2009/07/definisi-pendidikan.html

http://www.scribd.com/doc/68965881/METODE-PELATIHAN-KERJA

http://teorionline.wordpress.com/2010/06/27/pelatihan-sdm/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia

http://elearningpendidikan.com/peran-pendidikan-dalam-peningkatan-kualitas-sdm-dalam-pembangunan.html

http://ecahyono.blogspot.com/2012/03/peran-training-dalam-pengembangan-sdm.html

 

Tinggalkan komentar